PENGENALAN SERVER LOAD BALANCING
Server Load Balancing
(SLB) disini diartikan sebagai sebuah proses dan teknologi yang
mendistribusikan trafik pada beberapa server dengan menggunakan
perangkat-perangkat networking. Perangkat tersebut menerima sebuah
trafik dari tempat tertentu kemudian trafik tersebut diarahkan ke
beberapa server lainnya. Gambar berikut ini menunjukkan bagaimana
terjadinya SLB :
Server Load Balancing berfungsi sebagai berikut :
- menerima trafik dari sebuah network misalnya web traffic dan mengarahkannya ke site tertentu.
- melakukan split trafik menjadi individual request dan menentukan server mana yang akan menerima individual request tersebut.
- memantau server dengan menyakinkan bahwa server tersebut bertanggung jawab terhadap traffik.
- memberikan redudansi dengan mengaktifkan server lebih dari satu unit melalui mekanisme fail-over.
- menawarkan distribusi content seperti pembacaan URL, interconnecting cookies, dan XML parsing.
Awal Pemakaian
Internet awalnya
digunakan sebagian besar oleh para akademisi dan sangat sedikit
digunakan oleh orang umum. Ketika terjadi booming internet di tahun 1995
menjadikan sebuah server tunggal tidak akan mampu mengatasi dan
memproses keinginan pengguna setiap harinya apalagi sejak internet
digunakan dalam dunia perdagangan dengan e-commerce dan applikasi
multimedia lainnya. Disaat seperti inilah orang mulai mencari cara untuk
mengatasi redudansi kinerja server terhadap traffik yang terus
meningkat.
Perkembangan
Jika sebuah server
telah bekerja pada batas limitnya maka seorang administrator biasanya
melakukan penambahan RAM atau melakukan upgrading processor untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun hal seperti itu tidak dapat
terlalu membantu. Ada saatnya walaupun kita telah melakukan setting
optimal terhadap hardware dan sistem operasi yang digunakan kegagalan
server mesih sering terjadi.
DNS Load Balancing
Sebelum kita mengenal
teknologi SLB, seorang server administrator terlebih dahulu harus
menerapkan proses Load Balancing yang dikenal dengan DNS round robin.
DNS roun robin menggunakan fungsi DNS untuk menggunakan satu IP address
digunakan bersama pada sebuah hostname. Setiap entry DNS diketahui
sebagai record yang memetakan sebuah hostname (misalnya www.nengnong.net)
ke sebuah IP Address misalnya adalah 208.185.43.202. Biasanya hanya
satu IP Addresss yang diberikan untuk satu hostname. Dengan ISO DNS
server, BIND 8, maka DNS entri untuk www.nengnong.net bisa dilihat seperti berikut :
Dengan DNS round
robin maka dimungkinkan multiple IP address digunakna pada sebuah
hostname yang dapat digunakan untuk mendistribusikan trafik sehingga
tidak terlalu sibuk seperti halnya hanya menggunakan satu IP Address.
Singkatnya disini kita bisa melihat tiga IP Address untuk sebuah web
server yakni 208.185.43.202, 208.185.43.203, dan 208.185.43.204 yang di
sharing dan di gunakan oleh www.nengnong.net. Konfigurasi DNS server untuk ketiga IP Address tersebut adalah seperti berikut :
IN A 202.185.43.203
IN A 202.185.43.204
Kita bisa cek effek dari penggunaan DNS dengan nslookup, seperti berikut :
[n3]# nslookup http://www.nengnong.net
Server: ns1.nengnong.net
Address: 198.143.25.15
Name: http://www.nengnong.net
Addresses: 208.185.43.202, 208.185.43.203, 208.185.43.204
Dengan demikian distribusi trafik untuk www.nengnong.net terbagi menjadi tiga seperti pada gambar berikut :
Terlihat bahwa
distribusi dengan DNS round robin sederhana, namun menggapa mesti
menggunakan SLB? Alasannya adalah DNS round robin masih memiliki
keterbatasan, distribusi trafik yang tidak dapat diprediksi, caching
isue, dan pengukuran kesalahan yang sulit dilakukan.
DNS 101
DNS berasosiasi dengan
IP address dengan sebuah hostname sehingga kita tidak perlu mengingat
angka-angka yang rumit. Setiap komputer yang terhubung ke Internet harus
memiliki IP Address. Ketika user mengetikan URL sebuah hostname pada
Browser, maka sistem operasi akan mengirimkan queri untuk melakukan
konfigurasi DNS Server terhadap hostname tersebut. DNS server tersebut
biasanya tidak memberikan informasi (kecuali di cached) sehingga domain
name server mencari nama domain dengan root server. Root
server juga tidak memiliki informasi IP Address tapi mengetahui siapa
yang memiliki kemudian memberikan laporan kepada DNS server user. Detail
prosesnya dijelaskan seperti berikut :
- User mengetikan URL ke dalam browser
- Operating System melakukan DNS request untuk mengkonfigurasi DNS server.
- DNS server melihat apakah ada IP Address yang di cached. Jika tidak maka melakukan query pada Root Server untuk mencari informasi DNS server yang dimaksudkan.
- Root server kemudian membalas dengan authoritative DNS Server terhadap request dari hostname.
- DNS server melakukan query terhadap auhoritative DNS server dan menerima respon.
Caching
Salah satu keterbatasan
pada DNS round robin adalah DNS caching. Untuk mengindari DNS Server
dari banyaknya request yang sama dan menjaga utilisasi bandtwith maka
DNS Server melakukan DNS caching. Selama informasi pada DNS mengalami
perubahan yang tidak berarti maka akan berfungsi seperti biasa. Namun
jika DNS server memberikan masukan baru pada DNS maka sistem akan
mencaching entri tersebut sampai entri tersebut expired.
Distribusi Trafik
Distribusi trafik juga
merupakan salah satu masalah pada DNS round robin. DNS round robin akan
mendistribusikan trafik pada IP Address yang telah diberikan pada sebuah
hostname. Jika ada tiga IP Address yang diberikan maka trafik akan di
distribusikan ke masing-masing ketiga IP tersebut. Jika ada empat IP
address yang diberikan maka trafik akan didistribusikan pada keempat IP
tersebut. Namun permasalahannya distribusi trafik sangat signifikan dan
tidak selalu stabil. Gambar berikut menunjukan scenario failure pada DNS
berbasis load balancing.
Evolusi
Sangat jelas bahwa SLB
digunakan untuk mengatasi masalah redudansi, skalabiliti, dan manajemen
yang diinginkan. Web Sites saat ini terus tumbuh semakin banyak. Saat
ini downtime adalah asosiasi dengan sebuah ukuran rupiah. Beberapa situs
kehilangan jutaan rupiah setiap menitnya hanya karena server mengalami
down. SLB dibutuhkan untuk mengatasi hal ini. Load Balancing bekerja
dengan trafik yang diarahkan pada situs. Satu URL, satu IP Address, dan
load lancing digunakan untuk mendistribusikannya dengan baik. SLB
memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah :
Fleksibel
dengan SLB kita dapat
menambah atau mengurangi jumlah server pada site kita setiap saat.
Keuntungan dari sistem ini adalah perawatan pada mesin dapat dilakukan
dengan benar. SLB juga dapat mengarahkan trafik pada cookies, URL
parsing, algoritma statik dan dinamis dan masih banyak lagi.
Availability Tinggi
SLB dapat melakukan
pengecekan status available sebuah server, mengontrol server yang tidak
merespon rotasi dan mengembalikannya pada rotasi sehingga berfungsi
kembali. Dilakukan secara otomatis tanpa memerlukan intervensi dari
administrator.
Load balancer dimulai
dari perangkat berbasis PC, tapi sekarang fungsi loadbalancing juga
dapat dilakukan pada switch atau router.
Teknologi Lainnya
SLB bekerja dengan
melakukan manipulasi tujuan paket jaringan untuk server. Ada beberapa
teknologi lain yang dapat digunakan sama dengan SLB diantaranya adalah
sebagai berikut :
Firewall Load Balancing (FWLB)
Firewall Load Balancing
(FWLB) dikembangkan untuk mengatasi beberapa keterbatasan pada
teknologi Firewall. Sebagian besar Firewall adalah berbasis CPU seperti
mesin SPARC atau mesin x86 based. Karena prosesor memiliki keterbatasan,
throughput firewall pun menjadi terbatas.Kecepatan prosesor,
konfigurasi, dan beberapa metric menjadi factor kinerja firewall.
Seperti pada SLB, FWLB memungkinkan implementasi beberaa firewall di
sharing dan di load sama halnya seperti SLB. Namun karena trafik yang
berbeda maka konfigurasi dan teknologinya pun sedikit berbeda.
Konfigurasi umumnya adalah seperti berikut :
Global Server Load Balancing
Global Server Load
Balancing (GSLB) juga memiliki konsep yang sama dengan SLB hanya saja
digunakan untuk distribusi pada lokasi yang lebih luas. SLB bekerja pada
LAN (Local Area Network), sedangkan GSLB bekerja pada Wide Area Network
(WAN). Ada beberapa cara untuk mengimplemetasikan GSLB seperti DNS
based dan BGP based (Border Gateway Protocol). Berikut ini adalah contoh
konfigurasi dasar GSLB :
Clustering
Clustering memberikan
yang sama seperti halnya pada SLB yakni memberikan availability yang
tinggi dan skalabiliti dengan sedikit perbedaan. Clustering melibatkan
software protocol (proprietary dari masing-masing vendor) yang berjalan
pada beberapa server dengan tujuan untuk melakukan sharing load (seperti
pada gambar dibawah). Cluster berada didepan beberapa server kemudian
melakukan manipulasi paket pada network device dan menerima trafik
kemudian membaginya pada server lainnya. Ada integrasi yang kuat dengan
software server.
Referensi : Tony Bourke, Server Load Balancing, O’Rielly, 2001
sumber : dennycharter.wordpress.com
Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
BalasHapushingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009